Terletak di ketinggian 1.847 kaki (563 meter) di atas permukaan laut, Cascia merupakan kumpulan atap berwarna merah bata indah yang bertumpuk di atas sebuah bukit. Jalanannya menjalar ke lembah Sungai Corno dekat provinsi Perugia.
"Komune" (kotamadya) Cascia didirikan pada zaman Romawi. Pemukiman Romawi pertama bernama "Carsulae" mengalami kehancuran yang disebabkan gempa bumi pada abad ke-1. Cascia merupakan kota keuskupan dari abad ke-15 hingga tahun 1860, ketika Italia dipersatukan.
Alasan utama ribuan orang datang ke Cascia setiap tahun adalah untuk berziarah ke Basilica di Santa Rita. Kunjungi kuil untuk santo lokal yang dikenal oleh umat Katolik di seluruh dunia sebagai "Saint of the Impossible" ini.Kemampuannya untuk menenangkan keluarga yang berseteru dan merawat para korban wabah tanpa menjadi sakit membantunya meraih gelar ini.
Kembali ke pusat kota, masuklah ke portal Gereja St. Francis bergaya Gothic yang didedikasikan untuk santo Assisi yang terkenal. Perhatikan jendela mawar dengan patung Madonna and Child di bagian tengahnya, sebuah karya dari Master of Como.
Keindahan arsitektur Gothic lain adalah Gereja St. Augustine yang memiliki lukisan dinding dari sekolah melukis Umbria dan Perugia.
Collegiate Church of St. Mary, salah satu bangunan tertua di kota ini, masih berdiri meskipun gempa bumi telah beberapa kali melanda kota ini. Gereja St. Anthony Abate di Cascia telah berusia lebih dari 500 tahun, tetapi dimodifikasi pada era Baroque. Di dalamnya, Anda dapat melihat lukisan dinding kuno yang menggambarkan kehidupan St. Anthony.
Cascia berjarak sekitar 13 mil (21 kilometer) dari Norcia dan 60 mil (97 kilometer) dari Roma. Anda bisa naik kereta ke Spoleto kemudian menggunakan tiket yang sama untuk naik bus ke Cascia. Bus langsung dari Roma memakan waktu sekitar 3 jam.
Datanglah ke sini pada malam tanggal 21 Mei ketika Pesta tahunan St. Rita berlangsung. Lihat ribuan peziarah membawa lilin membentuk prosesi damai. Hari berikutnya, saksikan parade bersejarah dengan penduduk setempat yang mempertunjukkan kembali berbagai peran yang dilakukan St. Rita dalam hidupnya. Festival berakhir dengan Blessing of the Roses, ketika semua orang yang berkumpul menunjukkan mawar merah ke arah surga.