Beberapa jam berkendara dari Ho Chi Minh City akan membawa Anda ke kota resor bernama Vung Tau, yang telah menjadi destinasi populer selama puluhan tahun. Kota ini berada di sebuah semenanjung dan diapit oleh dua buah gunung. Inilah tempat favorit bagi tentara Amerika dan Australia yang sedang bebas tugas selama Perang Vietnam. Kedekatan tempat ini dengan kota terbesar Vietnam menjadikannya sempurna untuk liburan akhir pekan atau wisata yang lebih lama.
Kapal-kapal dagang Eropa mulai mengunjungi teluk Vung Tau sejak abad ke-14. Di kemudian hari, Vung Tau terkenal sebagai titik tempat Vietnam menembakkan meriam pertamanya ke kapal perang Prancis yang mendekat. Tentara Australia dan Amerika menggunakan kota ini sebagai zona peristirahatan dan pemulihan selama Perang Vietnam.
Pantai-pantai di Vung Tau memang bukan yang paling spektakuler di Vietnam, namun tetap menawarkan banyak hal untuk dilihat dan dilakukan. Hotel, bar, dan restoran bertebaran di Pantai Belakang yang indah, sementara Pantai Depan terkenal untuk menikmati matahari terbenam. Sementara itu, Pantai Nanas yang lebih kecil menawarkan teluk yang tenang dan berbatu karang dengan pasir yang lebih bersih.
Daki gunung yang lebih kecil, yang dengan pas dinamai Gunung Kecil, untuk melihat Mercusuar Vung Tau, sebuah bangunan megah yang menyuguhkan pemandangan indah ke seluruh wilayah. Temukan empat meriam kuno Prancis yang berada di dekat situ. Sedikit ke atas di Gunung Kecil Anda akan menemukan salah satu patung luar-ruangan Yesus tertinggi di Asia.
Di Gunung Besar, kunjungi Villa Blanche, bekas rumah liburan gubernur jenderal Prancis di Indochina. Sekarang, vila elegan ini menyimpan koleksi tembikar dari masa dinasti Ming dan memiliki taman-taman yang menghijau.
Vung Tau menjadi ramai di akhir pekan, saat orang-orang dari kota berdatangan ke pantainya, namun secara umum jauh lebih tenang pada hari-hari kerja. Vung Tau dapat dicapai dengan 3 jam berkendara dari Ho Chi Minh City. Jika Anda membawa mobil, luangkan waktu untuk menjelajahi rute tepi laut yang indah antara Vung Tau dan Phan Tiet.